Dalamkitab al-Futuhat al-Makkiyyah, Ibnu Arabi menegaskan afiliasinya terhadap aliran kebatinan Ibnu Masarrah ini dengan mengatakan: Rawaina ‘an Ibnu Masarrah al-Qurthubi min akbari ahli at-tariq ilman wa jalalan wa kasyfan (Kami belajar secara kasyfi kepada Ibnu Masarrah al-Qurtubi, seorang sufi terbesar yang pernah disingkapkan ilmu
HukumBelajar Ilmu Kebatinan dalam Islam Review by : Redaksi Dalamislam Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, paling tidak ada empat pengertian mengenai kebatinan, yaitu sebagai berikut. Keadaan batin (dalam hati) atau segala sesuatu mengenai batin.
MewujudkanProgram Magister Ilmu Hukum yang unggul dibidang Hukum Ekonomi dan Bisnis Syariah, Hukum Sumber Daya Alam serta Hukum Pidana di tingkat ASEAN pada Tahun 2025 Berdasarkan nilai-nilai keIslaman. Misi. Tujuan. "Maksud dari ungkapan pendidikan tinggi hukum berwawasan syariah adalah pendidikan tinggi hukum yang unggul dan berorientasi
Vay Tiền Nhanh Ggads. Ilustrasi Ilmu yang Dipelajari dalam Islam. Foto sebagai makhluk ciptaan Allah yang diberi akal, memiliki kewajiban untuk menggunakannya secara bijak. Salah satu caranya adalah memanfaatkannya untuk mempelajari ilmu-ilmu agama yang tentunya sangat berguna bagi Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilmu adalah pengetahuan atau kepandaian seseorang tentang duniawi, akhirat, lahir, dan batin. Mengutip dari buku Bahaya Fanatik Buta oleh Sidogiri Media, ilmu dalam Islam bila ditinjau dari segi hukum mempelajarinya, dibagi menjadi dua yakni fardhu kifayah dan fardhu fardhu kifayah hukum mempelajarinya bila ada satu di antara mereka yang telah mempelajarinya, itu sudah cukup menggugurkan orang Islam lain untuk mempelajarinya. Termasuk dalam kategori ilmu ini yaitu ilmu hadits, tafsir, ilmu kedokteran, dan lain ilmu fardhu ain harus dipelajari dan dipahami dengan baik oleh setiap Muslim yang sehat akalnya. Lalu, apa saja ilmu dalam Islam yang hukum mempelajarinya termasuk dalam kategori fardhu ain?Ilustrasi Ilmu yang Dipelajari dalam Islam. Foto yang Dipelajari dalam IslamMenurut Syekh Zainudin Al-Malibari di dalam kitab Mandhûmatu Hidayatil Adzkiya’ ila Thariqil Auliya’, ada tiga ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap orang Muslim yang hukumnya fardhu ain. Ketiga ilmu itu adalah ilmu yang menjadikan ibadah menjadi sah, ilmu yang mengesahkan aqidah, dan ilmu yang menjadikan hati bersih seperti disadur dari buku Bahaya Fanatik Buta oleh Sidogiri Media. Berikut penjabarannya1. Ilmu yang menjadikan ibadah menjadi sahIlmu yang menjadikan sahnya ibadah seorang Muslim kepada Allah adalah ilmu fiqih. Contohnya, setiap Muslim wajib memiliki ilmu tentang bagaimana tata cara shalat yang benar dan itu, diharuskan bagi mereka mempelajari ilmu yang berkaitan dengan keabsahan shalat, seperti cara berwudhu, cara mensucikan berbagai macam najis, bertayamum, dan lain sebagainya. Seorang Muslim juga wajib mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ibadah lainnya seperti puasa, zakat, haji dan lain juga dalam ilmu fiqih adalah ilmu muamalat, ilmu yang mengatur bagaimana semestinya seseorang melakukan berbagai macam kegiatan yang berhubungan dengan sesama manusia, seperti jual beli, sewa menyewa, dan Ilmu yang mengesahkan aqidahIlmu yang menjadikan aqidah atau kepercayaan seseorang menjadi benar adalah ilmu tauhid. Dengan mempelajari dan memahami ilmu ini, seseorang akan terjaga dari aqidah yang rusak dan tidak benar. Orang yang tidak mempelajari ilmu aqidah dikhawatirkan ia akan salah dalam memahami dan meyakini keberadaan Allah serta berbagai permasalahan keimanan Ilmu yang menjadikan hati bersihIlmu yang menjadikan hati bersih dari berbagai macam perbuatan buruk adalah ilmu akhlak. Seorang Muslim harus menghindari perbuatan buruk seperti riya, sombong, dengki, dan berbagai macam penyakit hati lainnya. Ilmu ini penting untuk dipelajari, dipahami, dan diterapkan oleh setiap Muslim. Sebab, perilaku manusia tidak hanya terbatas pada apa yang dilakukan oleh anggota badan secara lahir namun juga perilaku-perilaku hati secara batin.
Dalam kehidupan manusia ilmu adalah salah satu hal yang sangat penting dan hal tersebut bukan lagi merupakan suatu rahasia. Sedemikian pentingnya ilmu bagi manusia khususnya umat muslim, seseorang akan tidak senang jika ia disebut tidak memiliki ilmu atau bodoh. Ilmu dapat membuat seseorang menjadi mulia dan dihormati. Sebagaimana yang dikatakan Ali bin Abi Thalib bahwa seseorang yang memiliki cukup ilmu akan merasa dimuliakan dan sementara mereka yang tidak memeiliki ilmu dan tidak mengetahui apapun akan merasa tercela dan hal tersebut akan membuat seseorang merasa bodoh. Dengan kata lain, ilmu akan membuat seseorang mulia ditengah pergaulan dalam islam pada IlmuDalam bahasa Arab kata Ilmu itu sendiri berarti mengetahu dan merupakan lawan kata jahlu yang artinya tidak tahu atau bodoh. Sedangkan menurut Istilah Ilmu atau yang lebih utama di sini adalah Ilmu syar’i adalah ilmu tentang penjelasan-penjelasan dan petunjuk yang Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala turunkan kepada rasul Nya atau dengan kata lain Ilmu yang menyangkut Alqur`an dan demikian tidak berarti bahwa ilmu yang lain tidaklah penting atau dianggap dalam islam. Ilmu-ilmu yang ada dalam kehidupan manusia juga dapat dikatakan bermanfaat apabila ilmu tersebut menuntun manusia untuk lebih taat dan beriman kepada Allah SWT baca fungsi iman kepada Allah SWT. Ilmu akan membuat seseorang mengetahui berbagai macam perkara dan menjauhkannya dari kebodohan sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah berikut ini“Katakan “Apakah sama orang yang mengetahui dengan yang tidak mengetahui?” Az Zumar 9Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan Yang Haq melainkan Alloh dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi dosa orang-orang mu’min, laki-laki dan perempuan. Dan Alloh mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu. QS Muhammad 19Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. QS Al Isra’ 36Ayat-ayat yang disebutkan diatas menunjukkan tentang kewajiban menuntut ilmu. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori “Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap mukmin”Adapun hukum menuntut ilmu dalam islam diantaranya adalah 1. Fardlu ainMenuntut ilmu hukumnya menjadi fardlu ain atau wajib dilakukan oleh setiap muslim, terutama jika hal tersebut diperlukan agar umat muslim dapat menjalankan ibadah kepada Allah SWT. Misalnya ilmu tentang ibadah yang menyangkut cara menunanaikan shalat wajib baca keutamaan shalat dhuha, puasa ramadhan baca puasa sunnah dan keutamaan puasa daud, zakat baca syarat penerima zakat dan penerima zakat dalam islam haji dan tersebut menjadi wajib diketahui karena tanpa adanya pengetahuan dan ilmu tentang ibadah-ibadah tersebut, tidaklah sah ibadah seseorang baca hal-hal yang menghapus amal ibadah dan hal yang penyebab amal ibadah ditolak. Dengan demikian menuntut ilmu wajib dilakukan, adapun para orang tua sebaiknya menanamkan ilmu agama pada anaknya sejak usia dini dan mengerti pentingnya pendidikan anak dalam islam baca cara mendidik anak dalam islam dan cara mendidik yang baik menurut islam2. Fardlu kifayahPada mulanya hukum menuntut ilmu adalah fardlu kifayah. Namun jika sudah ada sebagian orang yang mengerjakan atau menuntut ilmu tersebut maka bagi yang lain hukumnya sunnah. Hal-hal lain dalam agama islam dan kewajiban menuntut ilmu yang tidak termasuk dalam hukum menuntut ilmu yang bersifat fardlu ain di atas hukumnya adalah fardlu dalam menuntut ilmu-ilmu lain diluar ilmu yang menjadi dasar ibadah wajib. Meskipun demikian, jika seseorang menyadari bahwa ia menuntut ilmu yang merupakan fardhu kiyayah, ia tetap mendapatkan pahala dan tentunya mendapatkan ilmu tentang hal yang dipelajarinya misalnya saat mempelajari ilmu Alqur’an baca manfaat membaca Alqur’an.Pentingnya Menuntut IlmuHukum menuntut ilmu adalah wajib bagi umat islam dan adapun beberapa hal yang menjadi landasan pentingnya menuntut ilmu adalah sebagai berikut Perintah Membaca dari Allah SWTPentingnya menuntut ilmu adalah seperti yang difirmankan oleh Allah SWT saat menurunkan ayat Alqur’an yang pertama dan di awali dengan kata “bacalah”. Ayat tersebut menjelaskan bahwa membaca, dan menuntut ilmu sangat penting bagi umat islam baik bagi pria maupun Orang berilmu memiliki kedudukan yang muliaOrang berilmu atau ulama memiliki kedudukan mulia di sisi Allah SWT sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW “Saya mendengar Rasulullah _ berkata “Barangsiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan menyiapkan jalan baginya menuju surga. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayapnya karena ridha kepada penuntut ilmu. Sesungguhnya orang yang berilmu itu dimintakan ampunan oleh apa saja yang ada di langit dan yang ada di bumi hingga ikan-ikan di laut yang terdalam. Kelebihan orang berilmu atas orang beribadah adalah seperti kelebihan bulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi. Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar juga tidak dirham namun mereka mewariskan ilmu. Maka barangsiapa yang mengambilnya, sungguh ia mendapatkan keberuntungan yang besar.”3. Menuntut ilmu sama seperti berjihadIslam juga menekankan betapa pentingnya pendidikan dalam kehidupan manusia diantaranya seperti yang dijelaskan dalam QS. al-Taubah ayat 122, Allah swt. berfirman“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya ke medan perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”.Ayat tersebut menjelaskan bahwa meskipun kewajiban jihad penting dalam islam, orang yang berjihad tetaplah harus menuntut ilmu atau jika sebuah golongan akan berperang hendaknya mereka menyisakan beberapa orang untuk tetap tinggal dan tidak ikut berjihad melainkan untuk menuntut ilmu dan meneruskannya pada generasi berikutnya. Orang yang memiliki ilmu atau ahli ilmu lebih tinggi derajatnya dengan orang yang ahli ibadah karena saat mencari ilmu seseorang juga dianggap sedang melaksanakan Menuliskan ilmuPentingnya menuntut ilmu juga disuratkan dalam QS Al-Qalam ayat 1 dan 2 dimana Allah SWT bersumpah demi pena. Ayat tersebut menganjurkan pada manusia bahwa saat mencari dan menuntut ilmu, orang-orang beriman sebaiknya menuliskan ilmu tersebut dengan menggunakan pena saat bermuamalah agar ilmu tersebut tidaklah hilang dan dapat diteruskan bagi generasi selanjutnya untuk dipelajari dikemudian hukum menuntut ilmu dan pentingnya menuntut ilmu yang perlu kita ketahui sebagai umat islam. Semoga bermanfaat..
Perinta dalam menuntut ilmu bagi seorang muslim, telah dijelaskan secara gamblang di dalam al-quran serta hadits. Hukum menuntut ilmu adalah wajib bagi muslim laki-laki maupun perempuan, sebagaimana telah disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits menuntut ilmu yang berbunyi "Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan." HR Ibnu Majah. Ilmu dalam pandangan agama Islam, dianggap sebagai sebuah kebutuhan yang berfungsi untuk mengetahui kebenaran dan juga ditempatkan di posisi yang tinggi. Bahkan dalam sebuah hadits Imam Bukhari pernah menyebutkan bahwa "Berilmulah sebelum kamu berbicara, beramal, atau beraktivitas." HR Imam Bukhari. Dalam menuntut ilmu, para ulama membagi kategori wajib dalam menuntut ilmu menjadi dua, yaitu wajib ain dan wajib kifayah. Apa maksud dari wajib ain dan wajib kifayah dalam menuntut ilmu? Simak penjelasannya berikut ini. Hukum Dalam Menuntut Ilmu Hukum Menuntut Ilmu Dalam Islam 1. Wajib Ain Wajib ain adalah kewajiban dalam menuntut ilmu yang ditujukan kepada setiap individu. Hal tersebut menandakan bahwa tidak akan gugur suatu kewajiban bagi setiap individu jika tidak dilaksanakan. Maka, terdapat tiga ilmu yang dimaksud dalam hukum menuntut ilmu adalah wajib ain. Berikut ini adalah ilmu-ilmu yang wajib dipelajari dan akan menjadi dosa apabila seseorang meninggalkannya, yaitu Ilmu tauhid atau ilmu yang membahas mengenai eksistensi dari ketuhanan, kenabian, serta alam ghaib. Ilmu fikih, yaitu ilmu yang mengupas tuntas semua hal yang berkaitan dengan tata cara ibadah. Ilmu tasawuf atau ilmu yang menjelaskan mengenai cara menjaga amal ibadah supaya tidak sirna. 2. Wajib Kifayah Maksud dari wajib kifayah pada saat menuntut ilmu adalah sebuah perintah yang wajib untuk dilakukan, yang ditujukan kepada sebuah kelompok, bukanlah untuk individu saja. Itu artinya, terdapat kewajiban dari sebuah kelompok yang dianggap gugur, jika salah satu dari kelompok tersebut telah mengerjakannya. Dapat juga dikatakan, dengan perintah menuntut ilmu berupa wajib kifayah dipelajari oleh seluruh umat muslim akan menjadi gugur. Jika Sebagian dari umat muslim tersebut sudah mempelajarinya. Ilmu yang dimaksud dalam menuntut ilmu yang wajib kifayah adalah sebuah ilmu yang berfungsi untuk kesejahteraan umat manusia. Misalnya saja ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu ushul fiqh, ilmu Bahasa Arab, ilmu kedokteran, ilmu hitung, ilmu biologi, ilmu arsitek, ilmu pertanian, dan banyak ilmu lainnya. Itulah penjelasan mengenai hukum dalam menuntut ilmu. Menuntut ilmu dalam Islam memang menjadi suatu kewajiban. Rasulullah SAW bersabda “Menuntut ilmu itu hukumnya wajib, bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan.” Kewajiban dalam menuntut ilmu itu bisa dijadikan setiap muslim untuk senantiasa bersemangat dan juga bersungguh-sungguh dalam mempelajari suatu ilmu atau menuntut ilmu. Sebab, diwajibkan kepada setiap muslim untuk mempelajari ilmu yang mereka butuhkan untuk dirinya saat ini. Selain itu, ilmu juga bisa diamalkan kapan saja dan di mana saja. Dengan begitu, kita juga bisa memperoleh pahala yang berlimpah. Untuk memahami perintah dalam Islam mengenai kewajiban dalam menuntut ilmu beserta hukum-hukumnya, kamu juga bisa mempelajarinya melalui buku yang berjudul Agar Menuntut Ilmu Jadi Mudah. Kamu akan menemukan berbagai metode dasar yang berfungsi untuk menuntut ilmu. Baik itu pada saat sebelum menimba ilmu ataupun pada saat sedang menuntut ilmu. Buku ini dilengkapi juga dengan berbagai kisah yang menarik dari para ulama Islam dalam mengkaji ilmu, sampai akhirnya nama mereka berhasil terukir alam sejarah. Tidak hanya itu, buku ini juga memuat modal dalam menuntut ilmu, pentingnya niat dalam belajar, bagaimana cara memilih tempat belajar, guru, bahkan memilih kawan, hingga tips dalam mengoptimalkan waktu juga lengkap dibahas dalam buku ini. Lantas, seperti apa saja metode belajar yang seharusnya digunakan oleh setiap muslim yang tengah menuntut ilmu? Serta cara agar bisa meraih kesuksesan dan tidak membuat umat muslim yang menuntut ilmu berhenti di tengah jalan. Nah, buku yang ditulis oleh Abdul Hamid M Djamil, Lc ini dikemas untuk menguak berbagai macam trik yang mudah untuk mengenali metode dasar apa saja yang bisa digunakan untuk mengkaji ilmu. Selain itu, bahasa yang digunakan dalam buku ini sangatlah lugas dan mudah untuk dimengerti oleh para pembacanya. Buku ini bisa langsung kamu pesan dan beli melalui
Jakarta - Perintah menuntut ilmu bagi seorang muslim, sudah secara gamblang dijelaskan dalam Al Quran dan hadits. Hukumnya wajib bagi muslim laki-laki maupun perempuan sebagaimana Rasulullah SAW bersabda dalam salah satu haditsطَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَArtinya "Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan." HR Ibnu Majah. Ilmu dalam pandangan Islam dianggap sebagai sebuah kebutuhan untuk mengetahui kebenaran dan ditempatkan pada posisi yang tinggi. Bahkan hadits Imam Bukhari pernah mengatakanالعلم قبل القول و العمل"Berilmulah sebelum kamu berbicara, beramal, atau beraktivitas." HR Imam Bukhari.Mengutip dari Abdul Hamid M Djamil, Lc dalam buku bertajuk 'Agar Menuntut Ilmu Jadi Mudah', disebutkan bahwa para ulama membagi lagi kategori wajib dalam menuntut ilmu menjadi dua, yaitu wajib 'ain dan wajib kifayah. Berikut ini penjelasan mengenai wajib 'ain dan wajib Menuntut Ilmu1. Wajib 'AinWajib 'ain ini artinya kewajiban menuntut ilmu ditujukan pada setiap individu. Hal ini berarti tidak akan gugur kewajibannya bagi tiap individu bila tidak tiga ilmu yang dimaksud dalam hukum ini. Berikut ini ilmu-ilmu yang harus dipelajari dan bernilai dosa jika ditinggalkan, yaitu-Ilmu tauhid atau ilmu yang membahas tentang eksistensi ketuhanan, kenabian, dan alam ghaib;-Ilmu fikih, yaitu ilmu yang mengupas tata cara beribadah;-Ilmu tasawuf atau ilmu yang menjelaskan cara menjaga amal ibadah agar tidak Wajib KifayahSementara itu maksud dari wajib kifayah adalah sebuah perintah wajib yang ditujukan kepada sebuah kelompok bukan individu. Artinya, kewajiban dari sebuah kelompok tersebut dianggap gugur bila salah satu dari kelompok tersebut bisa dikatakan dengan perintah menuntut ilmu yang wajib kifayah dipelajari oleh seluruh umat muslim akan gugur. Bila sebagian dari umat muslim telah yang dimaksud dalam hukum wajib kifayah adalah ilmu yang berfungsi untuk kesejahteraan manusia. Misalnya ilmu hadits, ilmu tafsir, ilmu bahasa Arab, ilmu usul fikih, ilmu hitung, ilmu kedokteran, ilmu kontraktor, ilmu biologi, ilmu pertanian, dan semua ilmu tersebut berfungsi untuk kepentingan masyarakat luas. Nah, itulah penjelasan mengenai hukum menuntut ilmu dalam pandangan Islam, semoga bermanfaat ya sahabat hikmah! nwy/nwy
Hukum Menuntut Ilmu Menurut Pandangan Islam. Foto FreepikAgama Islam menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Sebagian orang mungkin sangsi terhadap hal ini, karena ada yang beranggapan bahwa agama bertolak belakang dengan sains. Padahal sifat ilmiah juga dimiliki agama Islam. Dalam bahasa Arab, kata ilmu itu sendiri memiliki arti mengetahui, lawan kata jahlu yang artinya tidak tahu atau bodoh. Bahkan Allah SWT menurunkan ayat Alqur’an yang pertama dengan diawali kata iqra atau “bacalah”. Ayat tersebut mengindikasikan bahwa membaca, yang dapat diartikan sebagai usaha menuntut ilmu, sangat penting bagi umat Islam. Lantas, bagaimana sebenarnya hukum menuntut ilmu menurut pandangan Islam? Simak penjelasannya berikut ini Muslim Wajib Menuntut IlmuDalam agama Islam, menuntut ilmu wajib hukumnya. Perintah kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadis ”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224. Hadis tersbebut mengindikasikan bahwa menuntut ilmu sangat penting. Sebab, dengan menuntut ilmu, seseorang memiliki pengetahuan tentang akidah, ibadah, dan hal-hal yang bersifat keduniaan. Apalagi jika ilmu-ilmu tentang persoalan duniawi tersebut dapat memperkuat iman dan menuntun manusia untuk lebih taat kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia memiliki ilmunya pula; dan barang siapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-keduanya pula." dan Muslim. Ilustrasi menuntut ilmu. Foto istockphotoTujuan Diwajibkannya Menuntut Ilmu Tujuan diwajibkannya mencari ilmu tidak lain adalah agar umat muslim menjadi manusia yang cerdas dan terhindar dari kebodohan. Dalam ajaran Islam, tiap orang dianjurkan untuk bersikap ilmiah dengan berpendapat menggunakan rujukan yang jelas. Imam Ahmad berkata “Berhati-hatilah berkata dalam satu permasalahan yang engkau tidak memiliki pendahulunya.” Siyaru A’laamin-Nubalaa’, 11/296Keutamaan Orang yang Berilmu Menjadi orang yang berilmu memiliki keistimewaannya sendiri dalam Islam. Dalam Al-Quran, disebutkan bahwa orang yang berilmu akan memperoleh kedudukan yang mulia “Niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." QS. Al-Mujãdalah/58 11. Bahkan, Rasulullah juga menyebut orang yang mencari ilmu merupakan golongan orang yang menegakkan Islam. “Barang siapa yang pergi untuk menuntut ilmu, maka dia telah termasuk golongan Sabilillah orang yang menegakkan agama Allah hingga ia pulang kembali. " HR. Tirmidzi.
hukum mempelajari ilmu kebatinan menurut islam